Berbagai Perhitungan Varians

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Berbagai Perhitungan Varians

            Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut :
a.       Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
b.      Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor  penyebab kunci tersebut
c.       Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
d.      Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya dianggap konstan
·         Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal sehat” yang paling mendasar (“mengupas bawang”)
·         Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas  yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

1.      Varians pendapatan
            Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagresikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.

a.       Varians Harga Penjualan
            Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan volume aktual.
b.      Varians Bauran dan Volume
            Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:
Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume anggaran) x kontribusi per unit yang dianggarkan.
            Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.
c.       Varians Bauran
            Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan :
Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) - (volume penjualan aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran
d.      varians volume
            Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) - [(anggaran penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]

e.       Penetrasi Pasar dan Volume Industri
            Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per unit
Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan  varians  total adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan cara sebagai berikut :
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan

2.      Varians beban
a.       Biaya Tetap
            Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.
b.      Biaya Variabel
            Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians pendapatan.

3.      Rangkuman Varians
            Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan bagi manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian lainnya adalah dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai bagian dari total pos pendapatan atau beban yang terkait.

B.     Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Analisis Varians

             Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji statistic ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data.
              Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.

             Penelitian kualitatif mampu mengungkapkan gejala yang ada di masyarakat secara sistematis. Oleh karena itu urutan atau sistimatika yang ada dalam penelitian memberikan urutan serta pola berfikir secara sistematis dan komplek. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini mampu mengungkap gejala yang ada di masyarakat secara sistematis secara mampu mengungkapkan kejadian yang sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya.

Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:
1.      Kecocokan/kesesuaian metode.
2.      Kehandalan/ketangguhan.
3.      Kepekaan.
4.      Kecepatan/kemudahan.
5.      Kepraktisan / fleksibel.
6.      Keamanan.

Cara menentukan metode analisis yang akan digunakan:
1.      Menetapkan tujuan.
2.      Jenis metode.
3.      Kemungkinan penggunaan metode.
4.      Macam atribut metode yang digunakan.
5.      Pemilihan metode alternative.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
1.      Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh yang sama.
2.      Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
3.      Berapa lama waktu yang diperlukan.
4.      Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
5.      Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
6.      Apa ada zat pengganggu.
7.      Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas pelaporan.
8.      Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan identifikasi untuk campuran.
Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.

Jika menggunakan metode yang dikembangkan sendiri harus:
1.      Merupakan kegiatan yang direncanakan
2.      Ditugaskan kepada personil yang memenuhi persyaratan
3.      Dilengkapi dengan sumber daya laboratorium yang memadai.

Apabila menggunakan metode non standar, maka harus :
1.      Mendapat persetujuan pemilik sampel
2.      Memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemilik sampel
3.      Sesuai dengan tujuan analisis.

C.    Pertimbangan Dalam Evaluasi Kerja

            setiap manjer memiliki pendekatan yang berbeda dalam segi pengendalian. Manajer yang sering melakukan pengontrolan kepada unit-unit dibawahnya disebut “pengendalian ketat” namun manajer yang hanya mengontrol 1 kali setahun disebut “”pengendalian longgar”. Ketat atau longgarnya suatu pengendalian bukan ditentukan dari tingkat pendelegasian namun dari luas tidaknya pengendalian tersebut.


a.       Pengendalian Ketat
            Pengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa  manajer akan berkerja lebih efektif dalam dalam hal-hal yang spesifik, misalnya mencangkup tujuan jangka pendek. Disamping itu pengendalian ketat merupakan srana bagi manajer untuk mengevalusi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang diharapkan.


b.      Pengendalian Longgar
              Pengendalian longgar didasarkan pada filosofi manajemen yang diilustrasikan sebagai berikut : sya sewa orang-orang yang berkualitas dan saya meninggalkan mereka sendiri untuk melakukan pekerjaannya. Meningkatnya wewenang pertanggung jawaban dan kekuasaan untuk tingkat bawah dalam organisasi disebut Empowerment.
Efek prilaku dari pengawasan ketat dan longgar
Sistem pengendalian ketat memiliki dua keuntungan dibandingkan pengendalian longgar, yaitu :
1.      Pengendalian ketat mencegah manejer dari memborodan inefisiensi.
2.      Terus memotifasi manajer untuk mencari jalan terbaik dal mencapai target keuntungan.

Kontol ketat dapat menghasilkan beberapa disfungsional efek, yaitu:
1.      Manajer lebih terfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek sehingga mengambil keputusan yang berbahaya bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
2.      Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan yang dapat memberi keuntungan dimasa yang akan datang
3.      Timbulnya distrosi komunikasi antara manejer unit dan manajer senior, jika anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur.
4.      Pengawasan ketat dapat mendorong manajer memanipulasi data.

Menurut Hopwood, pengendalian ketat dapat menyebabkan :
1.      Tingkat hubungan kerja yang baik
2.      Melemahnya hubungan dengan superior
3.      Melemahnya hubungan dengan rekanan
4.      Manipulasi laporan akutansi

 







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Berbagai perhitungan Varians
a.       Varians pendapatan
1)      Varians harga penjualan
2)      Varians baruan dan volume
3)      Pemetrasi pasar dan volume industri
b.      Varians beban
1)      Varians tetap
2)      Varians variabel
c.       Rangkuman varians
2.      Faktor-faktor yang dipertimbangkam dalam analisis varians
                  Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:
1.    Kecocokan/kesesuaian metode.
2.    Kehandalan/ketangguhan.
3.    Kepekaan.
4.    Kecepatan/kemudahan.
5.    Kepraktisan / fleksibel.
6.    Keamanan.













BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


(2012,  29 Februari). Solartronics Case. StudyMode.com. http://www.studymode.com/essays/Solartronics-Case-1675785.html. diakses pada 06 Desember 2013, 07:28
Anthony, Robert & Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen). Jakarta: Salemba Empat
Khaidir, Mohamad. (2013, 21 Juli), Makalah Analisis Laporan Kinerja Keuangan. http://mohamad-khaidir.blogspot.com/2013/07/makalah-analisis-laporan-kinerja.html. diakses pada 06 Desember 2013, 07:15

Rahmanto, Dedi. (2007, 30 Juni). SOLARTRONIC. http://dedirahmanto.blogspot.com/2007/06/solartronic.html. diakses pada 06 Desember 2013, 07:21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar